Senin, 27 Mei 2013

Tahukah Kamu Di Mana Aku Kala Hujan ?

Dapat note dari temen yang bagus banget, ingin berbagi ke kalian semua, semoga ikut terharu bacany :")

“Sudah berapa lama kamu disini ?”, Aku memberanikan diri bertanya.
“3 jam”, jawabnya datar.
“Boleh aku duduk di sini ?”, entah mengapa kata ini yang keluar.
Aku menyumpahi ketololanku. Dia diam saja, aku menganggapnya sebagai sebuah penolakan. Diam berarti tak ingin diganggu. Aku berjalan menjauh darinya perlahan tanpa berpamitan. Aku menghilang dan mengamati dari jauh untuk memastikan, apakah perempuan itu mencariku. Ternyata tidak!!!

Tahukah kamu dimana aku kala hujan?
Disini, pada selasar panjang yang menyediakan pemandangan sebuah gedung fakultas seberang. Kamu yang selalu duduk disana bersama teman-temanmu menunggu hujan. Aku penasaran sekali mengapa engkau tak pernah menerobos hujan dengan payungmu, tapi memilih menunggu.

Tahukah kamu dimana aku kala hujan?
Disini, ada sebuah bangku panjang aku menghabiskan buku. Lebih tepatnya pura-pura menghabiskan buku. Sebenarnya mata tak tertuju pada kata-kata. Tapi kepadamu, yang duduk di bangku panjang beberapa ratus meter di depan sana.

Musim sebentar lagi berganti. Tidak ada lagi hujan - hujan deras seperti ini. Tidak ada lagi hujan yang mampu menahanmu sejam - dua jam untuk tak segera pulang.

Tahukah kamu dimana aku kala hujan?
Di atas sajadah panjang yang lusuh, aku berdoa semoga sebelum musim hujan selesai. Kita tidak lagi saling sembunyi. Doa di kala hujan pasti terjadi, Tuhan telah berjanji.


Kurniawan Gunadi
Bandung, 21 Mei 2013

Minggu, 26 Mei 2013

Bukannya Aku

Sempat nyoret-nyoret disaat penat dengan tugas,, dan jadilah puisi ga jelas ini,,

Bukan, bukannya aku menunggu bulan
Hanya ingin menikmati malam
Bukan, bukannya aku menunggu pelangi
Hanya ingin menjangkau matahari

Yaa seperti inilah aku yang berharap kesejukan malam
Seperti inilah aku yang merindukan hangat mentari

Cukup, cukup seperti ini
Malam tetap hadir meski bukan hanya untukku
Mentari tetap bersinar meski kadang tertutupi

Aneh banget pasti yaa,, hahaha -_-"
Maklum, ga bakat puisi-puisian,, :p 

Kamis, 23 Mei 2013

Hobi Baru

Halooo :) Dara lagi punya hobi baru, mengupas segala sesuatu tentang yang namanya suka, kagum, cinta, sakit  hati, patah hati apapun itu lah berkaitan dengan perasaan, dikutip dari berbagai pengalaman orang, pengalaman pribadi, :D
Jadi beberapa postingan terakhir terkait dengan hobi baru Dara, semoga tidak membosankan..
Silahkan yang punya pengalaman share ke Dara, biar dijadiin bahan untuk tulisan-tulisan di blog ini..
Terima kasih telah mengunjungi blog abal-abalan ini,,

Perasaan yang Terpendam


Bukan hal yang mudah memendam perasaan,, 
Kamu harus berpura-pura senang ketika mendengarnya bercerita tentang perempuan lain yang dikaguminya,
Kamu harus menahan kecemburuanmu ketika melihatnya dekat dengan orang lain, 
Kamu harus menahan diri untuk menjaga perasaanmu agar tak diketahui olehnya, 
Serius,!! itu tidak gampang, tidak segampang teori yang orang-orang katakan bahwa kita akan ikut merasa senang ketika melihat orang yang kita suka juga senang bahkan tanpa memilikinya sekalipun, ikut merasa senang ketika melihatnya senang bersama orang lain, sama sekali bukan perkara gampang..
Aku rasa setiap orang pasti pernah memiliki perasaan yang terpendam pada orang lain, hanya saja setiap orang berbeda dalam menanggapinya,,
Ada yang tidak bertahan lama memendamnya sehingga mengungkapkannya ga peduli apapun tanggapan si Dia, 
Ada yang akan membelokkan perasaan itu ketika merasa tak ada tanggapan, 
Ada yang tetap membiarkan perasaan itu tumbuh terus berkecambah hingga sulit mencari pengganti, 
Ada juga yang tetap membiarkan perasaan itu tumbuh, meski dia bisa menerima orang lain tapi hatinya tetap mengharapkan lelaki pujaannya, adaa 
Bermacam-macam bukan??

Jatuh Cinta

Kalian pasti pernah kan merasakan yang namanya jatuh cinta? Ya, aku ingin membahas hal yang pasti semua orang pernah mengalaminya ini..
Jatuh cinta, dua kata yang sederhana sebenarnya, tapi begitu dalam maknanya dan dampaknya (kata orang2 sih).
Tapi menurutku itu sangat benar, jika suka pada orang bisa dikategorikan cinta, aku pernah mengalaminya beberapa kali..
Aku pernah jatuh cinta "suka" pada orang yang bahkan menganggapku ada saja, tidak.
Aku pernah menyukai orang yang, yaa syukur juga punya perasaan yang sama.
Aku pernah menyukai orang yang aku tau , dia seorang pemain hati (playboy).
Aku pernah juga menyukai orang yang menyukai orang yang bahkan aku tidak tau dia luar dan dalam, hanya sekedar mengenalnya dari jejaring sosial dan bim salabim rasa suka itu ada.

Intinya, dari sekian perasan suka yang pernah aku rasa, ada semacam kesimpulan yang bisa aku ambil..

Pada siapapun kamu jatuh cinta, cinta itu sederhana, jika kita sendiri yang menyederhanakannya,, Tapi bahkan bisa menjadi rumit kalau kita sndiri yang merumitkannya,,
So, nikmati lah masa2 jatuh cinta kalian, sedih senangnya itu merupakan salah satu pelajaran, dimana nanti kita bisa menghargai cinta dan memilih cinta yang tepat :)

Sabtu, 18 Mei 2013

Logika vs Hati


Heii, apa yang bisa kamu lakukan jika kamu mencintai orang yang telah mencintai orang lain?? Yap, nothing to do,,
Itu yang bebetapa saat aku rasakan, aku mencintai dia yang telah menemukan tambatan hatinya, aku terjebak dalam pengharapan, dalam mimpi-mimpi yang aku buat sendiri dalam imajinasi ku, dan ketika aku tersadar kembali ke alam nyata? Aku tertohok bahwa semua itu hanya lah mimip-mimpi yang aku sendiri tau itu tidak akan pernah menjadi kenyataan..
Hei, siapa yang mau terus terjebak dalam situasi seperti ini? Aku yakin bahkan tidak ada seorang pun yang mau, semua pasti ingin menemukan kebahagiaan di dunia nyata, bukan sekedar harapan atau bahkan mimpi-mimpi.. tapi apa daya? Ketika hati menuntut bahwa cinta ini hanya untuknya? Apa daya ketika hati menyuruh bertahan dengan harapan dengannya?
Hei, tahukah kamu? Bahwa melawan hati adalah sebuah pertarungan yang sangat berat, bahkan lebih berat daripada pertarungan apapun, logika ingin mengenyahkan mimpi-mimpi itu, mencoba menemukan kebahagiaan nyata meski bukan dengannya.. tapi hati terus berontak bertahan pada dirinya, sekarang siapa yang harus disalahkan dan harus mengalah??
Hei, sekuat apapun logika berusaha, tetap saja jika hati tidak bisa diajak bekerja sama hasilnya tidak sempurna, tidak sempurna move on (istilah sekarang).. so?? Apa yang harus dilakukan? Ya seperti sekarang yang aku alami, terus berperang, dan kadang mencapai titik lelah tak terkira, membiarkan hati menyakiti dirinya sendiri,,
Heii.. Mencintai itu sungguh bukan hal yang gampang